Genshin Impact, game open world besutan miHoYo, sudah memasuki tahun pertamanya, sejak rilis pada tanggal 28 September 2020. Mereka telah menghasilkan setidaknya USD 2 miliar atau sekitar Rp 28,6 Triliun.
Sejak rilis pertama kali, game ini adalah permainan seluler dengan pendapatan terbesar ketiga di dunia dari App Store dan Google Play. Ia bersaing dengan Honor of Kings di posisi satu dan PUBG Mobile di tempat kedua garapan Tencent.
Bahkan pada bulan Maret lalu, Genshin Impact menjadi game ponsel tercepat yang mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun. Jumlah tersebut mengalahkan Pokemon Go milik Niantic, di mana membutuhkan waktu sembilan bulan untuk bisa menghasilkan angka yang sama, dikutip detikINET dari Sensor Tower, Jumat (5/11/2021).
Dari seluruh negara di dunia, China menjadi pasar terbesar, menyumbang 28,6% dari pengeluaran pemain. Angka yang diperoleh mencapai USD 577 juta atau sekitar Rp 8,2 triliun.
Nomor dua diisi oleh Jepang, dengan persentase 23,7% dan Amerika Serikat melengkapinya di posisi tiga, sekitar 21% dari pendapatan. Semua pemasukan itu, diperoleh dari App Store, yang mengambil peran penting sebesar 61,8% dan Google Play 38,2%, jika mengacu pada popularitasnya di China.
Sedangkan di luar wilayah tersebut, pengeluaran pemain secara global, Google Play masih memimpin 53,6%. Sementara App Store, masih bisa bersaing dengan menyumbang 46,4%.
Bila menilik pada seluruh platform, baik mobile maupun konsol, miHoYo sudah mengantongi pendapatan hampir USD 800 ribu atau sekitar Rp 11,4 miliar selama tahun 2020. Akhirnya, totalnya pun mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp Rp 28,6 Triliun hingga September 2021.
Kendati begitu, nasib buruk sempat dialami Genshin Impact, ketika perayaan ulang tahun pertamanya. Hal in dikarenakan fans kecewa dengan apa yang ditawarkan miHoYo pada hari spesial tersebut.
Akibatnya, rating game ini turun drastis menyentuh 1,9 bintang di Google Play. Akan tetapi, saat ini sudah perlahan menanjak hingga 3,9 bintang.
©detikcom