Ibukota Indonesia (ANTARA) – direktur utama Tesla, Elon Musk, bisa meninggalkan perusahaan mobil listrik ini apabila para pemegang saham memilih untuk tak menyetujui paket penghasilan senilai 56 miliar dolar AS sekitar Rp944 triliun atau nyaris mendekati Rp1 kuadriliun, menurut Ketua Dewan Komisaris perusahaan tersebut, Robyn Denholm.
Dalam sebuah surat terhadap para pemegang saham Tesla yang mana ditulis oleh anggota majelis Australia, Denholm, mengutarakan bahwa Musk tidak ada mempunyai “kekurangan ide lalu tempat lain dalam mana ia dapat menimbulkan pembaharuan yang mana luar biasa ke dunia.”
Pernyataan yang disebutkan merupakan bentuk peringatan serius terselubung terhadap para pemegang saham yang dimaksud menunjukkan bahwa bos Tesla yang dimaksud dapat meninggalkan dari perusahaan apabila gajinya tak disetujui, lapor Drive, hari terakhir pekan (7/6).
Pada tahun 2018, sebuah kesepakatan khusus telah terjadi disetujui oleh para pemegang saham, yang digunakan berarti bahwa Musk tiada menerima pendapatan dari perusahaan, tetapi diberi kompensasi berdasarkan perkembangan kemudian target pendapatan Tesla.
Baca juga: Elon Musk tiba di Beijing memperkenalkan teknologi mengemudi otonom Tesla
Baca juga: Tesla PHK karyawan selama empat minggu berturut-turut
Namun, kesepakatan yang dimaksud dibatalkan oleh hakim Delaware pada Januari 2024, yang tersebut mengklaim bahwa Musk mempunyai pengaruh yang mana tiada semestinya terhadap badan direksi perusahaan.
Itu berarti paket penghasilan yang tersebut besar yang disebutkan tiada lagi mengikat, tetapi masih dapat disetujui bila mayoritas pemegang saham menginginkannya.
Tesla juga mengajukan permohonan persetujuan dari para pemegang saham untuk memindahkan area pembangunan perusahaan dari negara bagian Delaware yang bebas pajak ke Texas.
Denholm mengklaim bahwa kepemimpinan Musk sudah menciptakan nilai lebih lanjut dari 735 miliar Simbol Dolar (Rp11,9 triliun) bagi para pemegang saham, kemudian mendesak merekan untuk menjunjung tinggi perjanjian tahun 2018.
“Menjunjung besar kesepakatan kita, dengan meratifikasi kebijakan yang mana kita semua buat pada tahun 2018, lebih lanjut penting dari sebelumnya,” tulisnya di surat terbuka tersebut.
“Jika Tesla ingin mempertahankan perhatian Elon kemudian memotivasinya untuk terus mencurahkan waktu, energi, ambisi, kemudian visinya untuk memberikan hasil yang sebanding pada masa depan, kami harus mempertahankan kesepakatan kami.” tambahnya.
Namun, alih-alih merupakan pembayaran tunai, paket upah yang disebutkan berbentuk opsi saham yang digunakan setidaknya harus dipertahankan oleh Elon Musk selama lima tahun, “yang semata-mata mampu berubah menjadi insentif baginya untuk terus memberikan nilai bagi Tesla dan juga pemegang saham kami,” kata Denholm.
Meskipun Musk membantah diskusi tersebut, pada bulan Mei 2024, laporan mengklaim bahwa direktur utama Tesla sudah didekati oleh Mantan Presiden Amerika Serikat dan juga calon presiden Donald Trump tentang pekerjaan penasihat senior potensial dalam Gedung Putih, apabila Trump terpilih kembali pada bulan November ini.
Baca juga: Elon Musk umumkan Tesla Robotaxi akan hadir 8 Agustus 2024
Baca juga: Elon Musk hadapi tantangan bursa mobil listrik ke Jepang
Baca juga: Elon Musk akui Tesla "gali kubur sendiri" dengan produk-produk Cybertruck
Artikel ini disadur dari Elon Musk bisa tinggalkan Tesla jika gaji Rp1 kuadriliun ditolak