MerahPutih.com – Partai Demokrat menolak mentah-mentah Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid sebagai cawapres Anies Baswedan dalam Pemiliham Umum (Pemilu) 2024.
Menyikapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan wajar apabila Yenny Wahid mendapatkan penolakan. Pasalnya, dari tiga partai pengusung diantaranya memiliki kandidat cawapres yang mampu mendampingi Anies. Antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketum Demokrat dan Ahmad Heryawan atau Aher dari PKS.
Baca Juga:
Pengambilalihan Demokrat oleh Moeldoko, AHY Mengaku Sempat Lapor Jokowi
Terlebih dari sejumlah lembaga survei elektabilitas Yenny Wahid masih belum mampu bertengger diurutan 3 besar.
“Sudah pasti dari Koalisi menolak Yenny Wahid karena Yenny Wahid dari luar yang tentu kontradiktif dengan internal KPP, dari KPP kan ada kandidat dari PKS dan Demokrat,” ujar Ujang saat dihubungi, yang dikutip Minggu (13/8).
Disamping itu, kata Ujang, sosok Yenny Wahid sendiri apabila dilihat berdasarkan elektabilitas masih kalah Ketum AHY. Oleh karena itu penolakan yang disuarakan kader partai berlambang bintang merc sangat mendasar.
Baca Juga:
Gus Yahya Klaim NU Tidak Pernah Minta dan Merebut Jabatan dari Dulu
“Yenny Wahid katakanlah bukan bagian dari salah satu kader dari ketiga partai itu (NasDem, PKS dan Demokrat). Belum lagi Anies sendiri yang bukan berasal dari kader partai juga,” paparnya.
Lebih lanjut dia menuturkan apabila Anies Baswedan dan Yenny Wahid tetap disandingkan khawatir akan timbul permasalahan di kubu KPP karena Capres dan Cawapres yang diusung tidak ada perwakilan dari kader ketiga partai itu.
“Buat apa ada ketua umum partai, buat apa ada kader partai jika tidak dicawapreskan. Padahal seperti AHY elektabilitasnya bersaing, lalu tidak dijadikan cawapres akan menjadi persoalan,” pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
AHY Soal Moeldoko Ambil Alih Demokrat: Saya Maafkan tapi Tak Melupakan