MerahPutih.com – Kerusuhan di Paris, Prancis perlu menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Terutama untuk keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) disana.
Presiden DPR Nyonya Permaisuri mendorong Pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Prancis untuk terus memantau kondisi WNI. Pasalnya, kerusuhan dan bentrokan dinilai semakin marak di Tanah Air akibat tewasnya remaja yang ditembak polisi setempat.
Baca juga:
Kerusuhan di Prancis, KBRI mengimbau warga negara Indonesia untuk tetap waspada dan menghindari lokasi kejadian
“Pemerintah harus memastikan warga kita tidak terpengaruh oleh kerusuhan di Prancis yang terus meluas,” kata Puan di Jakarta, Selasa (4/7).
Menurut Puan, jangan sampai warga negara Indonesia yang daerahnya terdampak kerusuhan kesulitan mendapatkan kebutuhannya.
“Ini juga harus menjadi fokus KBRI untuk memastikan kebutuhan WNI kita di sana,” jelasnya.
Selain itu, ia juga mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk terus memantau situasi di Prancis dan melakukan upaya diplomasi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan WNI.
“Kementerian Luar Negeri juga harus melakukan upaya diplomasi dengan pemerintah Prancis untuk memastikan WNI yang ada di sana mendapat perlindungan dan terhindar dari konfrontasi”, tegas Presiden DPP PDIP tersebut.
Cucu Bung Karno itu juga mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan mengeluarkan imbauan perjalanan sementara bagi warga negara Indonesia yang ingin meninggalkan atau berlibur di Prancis.
Puan mengatakan antisipasi itu diperlukan demi keamanan masyarakat Indonesia. Jika perlu dan situasi semakin tidak aman, pemerintah perlu mengeluarkan travel advisory kepada WNI untuk sementara waktu hingga kerusuhan di Prancis mereda.
“Ini untuk melindungi keamanan warga negara kita sendiri,” kata Puan.
Di sisi lain, ia mengimbau warga negara Indonesia yang berada di Prancis untuk tetap waspada dan menjauhi bentrokan.
Baca juga:
Jawaban 2 Pembuangan korban peristiwa 1965-1966 yang disodorkan langsung oleh Jokowi kembali menjadi WNI
“Saya meminta warga kita yang berada di Prancis untuk tetap waspada terhadap dampak gangguan yang meluas. Tetap aman, jangan bepergian kecuali mendesak. Tunggu situasi di Prancis kondusif”, imbaunya.
Puan meminta masyarakat Indonesia yang kesulitan menghubungi keluarga atau kerabatnya di Prancis untuk mengakses nomor hotline tersebut.
“Pastikan kondisi keluarga, kolega, sahabat, dan kerabat yang berada di Prancis aman,” ujar perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Seperti diketahui, kerusuhan di Prancis dipicu oleh baku tembak polisi yang menewaskan seorang remaja berusia 17 tahun pada 27 Juni lalu.
Kejadian ini telah menimbulkan kemurkaan dan kerusuhan massal di beberapa kota besar di Prancis sejak 28 Juni 2023 dan terus berkembang, termasuk di Paris Jumat (30/6) lalu.
Berdasarkan catatan KBRI, jumlah WNI di Prancis mencapai 4.000 orang dan tersebar di beberapa kota. Oleh karena itu, Puan meminta KBRI untuk tetap memberikan pelayanan kepada WNI di Prancis, terutama yang berada di dekat gangguan.
Kerusuhan di Prancis telah berkontribusi pada 7 negara mengeluarkan peringatan dan nasihat perjalanan. Ketujuh negara tersebut adalah Inggris, Amerika Serikat, Arab Saudi, Kanada, Australia, Skotlandia, dan Iran.
Selama kerusuhan di Prancis, massa tidak hanya protes. Mereka juga melakukan vandalisme, penjarahan dan pembakaran. Peristiwa ini berlangsung di puluhan kota besar dan kecil di seluruh Prancis, seperti Paris, Lyon, Strasbourg, Metz, Marseille, dan lainnya.
Dampak kerusuhan tersebut antara lain kebakaran di 2.560 titik area publik, 1.350 kendaraan dibakar, dan 234 bangunan dirusak dan dibakar. Selain itu, 994 orang ditangkap dan 79 aparat keamanan terluka akibat kerusuhan di Prancis. (Knu)
Baca juga:
Kemenlu perkenalkan WNI di Rusia dalam kondisi aman di tengah pemberontakan Wagner