SEPUTARPANGANDARAN.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pangandaran mencatat sejumlah rumah warga yang rusak akibat guncangan gempa bumi berkekuatan Mag. 5,9 SR.
Gempa yang terjadi pada Minggu, 25 Oktober 2020 pukul 07.56.45 WIB itu membuat sejumlah bangunan rumah milik warga mengalami kerusakan yang beragam.
Plt Kalak BPBD Kab Pangandaran Suheryana mengatakan, berdasarkan laporan setidaknya ada 10 rumah warga yang tersebar di 6 desa di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran yang mengalami kerusakan.
Dari 10 rumah, kata Suheryana, ada 3 rumah yang mengalami rusak sedang dan 7 diantaranya rusak ringan. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah.
“Kami yang terdiri dari anggota BPBD, Tagana, FKDM dan lainnya sedang melakukan assessment di rumah warga yang mengalami kerusakan. Paling yang akan didahulukan kita akan memberi logistik kepada korban,” ujarnya.
Dia menambahkan, dampak dari gempabumi tersebut tida ada korban yang mengungsi.
“Hanya saja kami menghimbau agar masyarakat tetap waspada, apalagi saat ini sedang musim penghujan terutama di daerah rawan banjir dan longsor,” pungkasnya.
Sementara hari ini, Pangandaran kembali diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4,5 SR pada pukul 06:49:48 WIB, Senin (26/10/2020). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4.5. Episenter terletak pada koordinat 8.22 LS dan 107.81 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 95 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Dikabarkan juga, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Pjs Bupati Pangandaran Dani Ramdhan serta BPBD Jabar dan Kalak BPBD Kabupaten Pangandaran meninjau lokasi rumah warga di Desa Panyutran yang rusak akibat gempa bumi.***