BERITA  

Cuma Punya 2 Armada, Petugas Damkar Pangandaran Kerap Keteteran Tangani Kebakaran 

PANGANDARAN, (SP) – Pemerintah Kabupaten hingga kini masih kekurangan armada pemadam kebakaran. Padahal di wilayah ini bencana kebakaran tergolong tinggi apalagi di musim kemarau.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena menyampaikan, Pemkab Pangandaran hanya memiliki dua unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), sementara Pangandaran memiliki cakupan wilayah yang sangat luas.

“Dua unit mobil damkar tersebut harus meng-cover 10 Kecamatan di Pangandaran. Satu untuk mengakut air dan satu lagi untuk memadamkan api, cuma itu saja,” jelas Nana, melalui Selasa, (24/9/2019).

Nana pun menyampaikan soal minimnya anggaran pemeliharaan untuk dua unit mobil pemadam kebakaran tersebut.

“Bahkan nilainya hanya mencapai puluhan juta per tahun. Jadi untuk service juga tidak bisa rutin, tapi situasional saja. Hanya ganti oli yang bisa rutin,” terangnya.

Akibatnya kata Nana, performa dua damkar itu tidak bisa maksimal, terutama dalam hal kecepatan.

“Dalam aturannya, petugas Damkar itu harus sampai 15 menit ke lokasi kejadian. Namun dengan kondisi seperti itu, kecepatan tentu jadi kendala,” ujarnya.

Baca juga:  Ribuan Petugas Dikerahkan Lakukan Pendataan Keluarga 2021 di Pangandaran

Nana pun menegaskan, jika dihitung jumlah kecamatan, idealnya Kabupaten Pangandaran, harus memiliki 5 unit Damkar.

Menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran rencananya akan membeli satu unit mobil Damkar di tahun 2020 mendatang. “Untuk harga satu unitnya mencapai Rp 1 Miliar lebih. Kalau ada tiga unit agak mendingan,” katanya.

Sementara itu, dengan jumlah 20 petugas menurut Nana, dirasa masih dianggap cukup untuk mengatasi kebakaran.

Kurangnya Armada Damkar dibenarkan Ketua Regu Damkar Kabupaten Pangandaran, Suroso.

Menurutnya, dengan jumlah 2 unit Damkar serta kondisinya yang kurang prima, petugas kerap kerepotan ketika menangani kebakaran.

Terkadang, tutur Suroso, selain jaraknya yang terlampau jauh, dan jumlah armada yang terbatas membuat pelayanan kepada masyarakat yang mengalami musibah kebakaran tidak maksimal.

“Pernah, dalam satu waktu bersamaan, kita harus menangani kebakaran di dua tempat berbeda dan wilayahnya berjauhan. Maka dengan sangat menyesal terpaksa hanya mampu memberikan pertolongan di satu lokasi,” ungkap Suroso.

Saat itu, tambah Suroso, petugas sedang menangani kebakaran di tempat Penggergajian kayu di Langkaplancar. Tak lama berselang kebakaran juga terjadi di Kecamatan Cigugur.

Baca juga:  PDI Perjuangan Optimis Jeje Wiradinata-Ujang Endin Menang di Pilkada Pangandaran

“Maka dengan terpaksa kita fokus pada pemadaman dan pendinginan di tempat penggergajian kayu di Langkaplancar. Sedangkan kebakaran yang ada di Cigugur tidak dapat tertangani,” jelas Suroso.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyadari, armada damkar yang dimiliki Pemkab masih jauh dari ideal.

Tahun 2020 mendatang Pemkab akan melakukan pengadaan mobil Damkar. Itu sudah dianggarkan, namun jumlahnya saya kurang tahu persis.

“Memang belum mencukupi, namun akan terus ditambah secara bertahap,” jelasnya, Selasa (24/9/2019).

Jeje pun menghimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran terutama di musim kemarau seperti ini. (*)