Cerita Greysia Polii Rela Didiskualifikasi demi Bulu Tangkis Tetap Dimainkan di Olimpiade : Okezone Sports

JAKARTA – Olimpiade London 2012 menjadi pengalaman pahit bagi mantan pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii. Kala itu Greysia didiskualifikasi setelah dianggap melanggar kode etik pertandingan.

Greysia bersama partnernya saat itu, Meiliana Jauhari harus angkat koper secara tidak terhormat. Ia dianggap sengaja mengalah dari Ha Jung-eun/Kim Min-jung asal Korea Selatan di laga terakhir Grup C.

Kenangan tersebut masih sangat membekas di benak Greysia sebagai salah satu momen terburuk dalam kariernya. Bahkan ada banyak cerita di balik insiden tersebut, termasuk ketika ia harus rela ‘dikorbankan’ untuk menerima keputusan tersebut.

Sejatinya setelah ia dan Meiliana menerima hukuman diskualifikasi, mereka memiliki kesempatan untuk banding. Seperti yang dilakukan China dan Korea yang ikut didiskualifikasi dengan alasan yang sama. Namun begitu, mereka tidak bisa berbuat banyak.

“Memang kalau saya bilang itu sudah jadi takdir saya ada di situ. Karena mana pernah tahu gitu padahal saya tidak merugikan, saya tidak berbuat salah, tapi karena saya sudah ada di satu grup yang sudah under spotlight dari IOC pada saat itu, jadi akhirnya iya saya harus menerima kerugian itu,” ucap Greysia dalam Media Gathering di Jakarta pada Rabu 2 Agustus 2023.

Baca juga:  Aksi heroik Silver Man menggeser penghalang jalan demi ambulans yang lewat dengan lancar.

“Balik dari situ saya berbicara ke pak CdM dan pak Ketum PBSI alm Djoko pada saat itu, CdM nya adalah bapak Erick Thohir. Mereka bilang kepada saya dan Meliana bahwa ‘Greysia/Meiliana, kami minta maaf karena kami tidak bisa banding kamu ke court internasional. Karena pada saat itu China dan Korea mereka mau uji banding,” lanjutnya.


Follow Berita Okezone di Google News


“Di momen itu waktu pak CdM dan pak Ketum bilang seperti itu saya dan Meiliana itu rasanya seperti runtuh, ketiban durian, sakit, banget, jatuh, gitu kan. Dan enggak ada yang bisa membela. Bahkan Indonesia pun enggak bisa membela,” imbuhnya.

Alasan Tim Merah Putih enggan melakukan banding terhadap Greysia/Meiliana ternyata ada pertimbangan yang bisa memberikan efek panjang. Sebab, di Olimpiade London 2012, cabang olahraga bulu tangkis tengah mendapat sorotan unduk didepak dari multievent olahraga terbesar di dunia itu.

Baca juga:  Banyak Servis Eror di Australia Open 2023, Ini Kata Fajar Alfian Rian Ardianto : Okezone Sports

“Tapi saya mendengar hal yang cukup serius, sangat serius dari perkataan beliau. Mereka bilang bahwa kalau kita bela kamu sekarang, sedangkan IOC ini sudah bilang sama BWF bahwa ini bulu tangkis kalau sampai enggak dihukum pemain-pemainnya, bulu tangkis itu 2016, 2020, dan seterusnya mungkin enggak akan ada lagi di Olimpiade,” jelas Greysia.

“Nah kalau sampai kami melawan, Tim Indonesia melawan aturannya BWF dan IOC, kita berarti sudah mendukung bahwa bulu tangkis sudah pasti keluar dari Olimpiade. Nah dari situ beliau berkata ‘maafkan kami kalau Greysia dan Meiliana yang jadi korban pada saat ini’,” sambungnya.

Jelas, mendengar perkataan tersebut, peraih medali emas Asian Games 2014 itu langsung hancur hatinya. Ia dan rekannya Meiliana harus rela berkorban demi keberlangsungan cabor bulu tangkis di Olimpiade berikutnya.

“Itu saya kayak rontok. Saya benar-benar terpukul, saya enggak bisa bicara apapun. Bukan hanya untuk menyelamatkan kami berdua, pengorbanan ini untuk menolong dunia perbulutangkisan. Karena kalau enggak ada bulutangkis di Olimpiade Indonesia mau berprestasi dari olahraga mana? dan saya pada saat itu ‘iya juga! Tapi ini kan saya pak. Ini kan untuk kami pak’ saya bilang,” terangnya.

Baca juga:  Raih Gelar, Taklukkan Sejarah: Mengenal Kepopuleran Negara-negara Juara Terbanyak di FIBA World Cup 2023, LIVE di iNews, Home of Basketball : Okezone Sports

Namun, pengorbanan dan momen kelam tersebut akhirnya mampu digantikan dengan sesuatu yang luar biasa. Setelah sembilan tahun berlalu, Greysia bersama partner barunya yakni Apriyani Rahayu justru mampu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada 2021.

“Yang tadinya saya memikirkan itu karma buruk buat saya, kehidupan saya, ternyata tidak. Yang akhirnya ditutup dengan anugerah paling Indah yang Tuhan berikan kepada saya. Buah dari kesabaran itu. Olimpiade itu jadi milik saya juga. Walaupun saya jadi korbannya,” tutupnya.


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.