SEPUTARPANGANDARAN.COM – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyerahkan bibit kapulaga kepada kelompok tani di Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Senin, 7 Desember 2020.
Penyerahan bibit kapulaga dalam rangka peningkatan produktifitas di Kabupaten Pangandaran tahun 2020/2021 yang sekaligus melakukan penanaman perdananya oleh Kelompok Tani Kapulaga Jaya Makmur.
Dalam kesempatan itu, Bupati Jeje optimis, Pangandaran menjadi daerah yang maju.
“Apalagi dalam kondisi pandemik Covid-19 ini para petani kapol khususnya masih bisa mambantu perekonomian masyarakat,” ungkap Jeje.
Selain itu kata Jeje, tanaman kapulaga ini dapat menjadi komoditas masyarakat dan pemerintah akan mendorong untuk dapat dikembangkan hingga dapat mensejahterakan masyarakat terutama para petani kapulaga.
Selain itu menurut Jeje, kapulaga memiliki siklus hidup yang panjang karena produksi buah setelah melewati panen pertama kegiatan panen dapat dilakukan 4 kali dalam setahun. Setiap tahun, jumlah buah yang di panen juga akan terus meningkat.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Sutiaman mengatakan, bibit Kapulaga yang ada di Pangandaran sudah dikembangkan dan untuk kualitasnya sendiri merupakan bibit unggul. Tanaman Kapulaga sendiri, sebagai tanaman obat dan rempah-rempah, sangat banyak manfaatnya.
“Dan sekarang di Kabupaten Pangandaran sudah berdiri BUMP yang akan mengurus para petani mulai dari penanaman sampai pemasaran, diharapkan kedepanya para petani kapulaga (kapol) di Kabupaten Pangandaran diharapkan bisa lebih mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan berbasis pedesaan,” pungkasnya
Ditempat yang sama Ketua Asosiasi Petani Kapulaga Pangandaran (APKP) Kunkun Herawanto mengatakan, beberapa manfaat tanaman yang bernama lain amomum cardamomum bisa untuk melancarkan sirkulasi darah, sebagai anti oksidan, menurunkan kolesterol, mencegah kanker dan sariawan, mengurangi resiko sakit pencernaan, obat impotensi serta antidepresan hingga dijadikan sebagai aromaterapi. Itu semua karena kapulaga mengandung zat aktif dan minyak atsiri dan memiliki sifat afrodisiak.
“Pangandaran sangat berpotensi untuk pengembangan tanaman kapulaga. Agroklimat dan kondisi lahan di Pangandaran sangat cocok untuk budidaya kapulaga. Minat petani terus bertambah untuk menanam. Luas tanam kapulaga di tahun 2019 hanya 1400 hektare. Namun di 2020, meningkat menjadi 2400 hektare,” ujar Kunkun.***