PANGANDARAN – Meski kasus stunting sudah rendah, namun Pemerintah Kabupaten Pangandaran berkomitmen terus meminimalisir angka kasus tersebut.
Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) angka kasus stunting di Kabupaten Pangandaran saat ini di angka 1,66 persen dari total 3.844 balita yang diperiksa. Artinya kalau melihat dari grafik proporsi balita stunting sudah dianggap paling rendah.
Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata mengatakan, dirinya meminta kepada Badan Amil Zakat (BAZNAS) yang baru saja dilantik untuk membantu penanganan kasus stunting di Kabupaten Pangandaran.
Jeje menyampaikan, ada dua persoalan di Kabupaten Pangandaran ini yang saling berkaitan yaitu penanganan kemiskinan dan stunting.
“Maka saya minta ke BAZNAS untuk membantu penanganan kasus stunting di Kabupaten Pangandaran,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, di periode kedua kepengurusan BAZNAS Kab Pangandaran mendorong kesadaran untuk membayar zakat.
“Kita kan tau nya hanya zakat fitrah dan zakat mal saja, kalau hal itu dilakukan dengan baik tentu akan menjadi hal yang luar biasa,” kata Jeje.
Sementara di tempat terpisah Ketua BAZNAS Kab Pangandaran H. Hendri mengatakan, untuk penanganan stunting di Kabupaten Pangandaran pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Bupati dan Sekretaris Daerah.
“Kami ingin tahu bagaimana prioritas untuk penanganan stunting di Kabupaten Pangandaran, tentunya dengan kemampuan keuangan yang ada di BAZNAS,” kata Hendri, Minggu 12 Februari 2023.
Pasalnya, menurut Hendri untuk zakat profesi dari PNS baru tergali sekitar 40 persen dan masyarakat dibawah 5 persen.
“Namun kami telah mencetak relawan-relawan zakat sebanyak 100 orang diluar struktur Baznas dan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) yang sudah dilatih dan dilantik dan disebar di kalangan masyarakat untuk membantu BAZNAS,” kata Hendri.
Pasalnya, menurut Hendri untuk zakat profesi dari PNS baru tergali sekitar 40 persen dan masyarakat dibawah 5 persen.
“Namun kami telah mencetak relawan-relawan zakat sebanyak 100 orang diluar struktur Baznas dan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) yang sudah dilatih dan dilantik dan disebar di kalangan masyarakat untuk membantu BAZNAS,” kata Hendri.***