Buku biografi “Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia” karya Darmawan Prasodjo dirilis dalam versi Bahasa Korea. Peluncuran buku ini diimplementasikan dalam acara Festival Indonesia di dalam dalam Gwanghwamun Plaza, Seoul, Korea Selatan, Jumat (29/9).
“Hari ini kita melaunching Buku Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia versi Korea karya salah satu anak bangsa, Pak Darmawan Prasodjo. Saya menggalakkan beliau untuk menimbulkan versi Bahasa Korea, oleh sebab itu memang banyak orang pada Korea sangat terinspirasi oleh karakter serta gaya kepiemimpinan Presiden Jokowi,” ucap Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto dikutip Sabtu (30/9).
Dalam biografi, Darmawan membeberkan narasi holistik karakter serta visi juga misi Presiden Joko Widodo dalam memetakan mimpi Indonesia dari seluruh rakyat serta membangunnya dalam sebuah kebijakan.
Buku ini juga merangkum capaian-capaian Jokowi dalam membangun Indonesia dalam berbagai bidang, mulai dari membangun kesetaraan layanan dasar seperti kesehatan juga pendidikan.
Kemudian, penyelenggaraan perekonomian kerakyatan hingga infrastruktur yang mana menghubungkan jalan-jalan utama pada berbagai provinsi yang mana yang disebut mampu membangun kesejahteraan.
Setelah menjadi Direktur Utama PLN pun, Darmawan semakin menilik perkembangan kegiatan ekonomi dari infrastruktur yang mana dibangun pada masa Pemerintahan Jokowi begitu membawa banyak multiplier effect.
“Jalan tol dibangun. Di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua. Mobilitas yang mana itu dulunya sulit, menjadi mudah. Logistik mahal, menjadi murah. Akses hidup layak yang tersebut susah didapat menjadi mudah didapat,” ujar Darmawan.
“Dan ketika pandemi, demand listrik turun. Tetapi di dalam tempat titik-titik exit toll ternyata demand listrik naik. Ini lantaran banyak muncul episentrum kegiatan sektor ekonomi baru, seperti pusat UMKM, kuliner, wisata, industri,” ucap Darmawan.
Selanjutnya, Darmawan menceritakan bagaimana batas negara yang tersebut digunakan dulunya mati, sekarang hidup.
“Seperti dalam Aruk lalu dalam area Entikong, Kalimantan Barat. Dulu mereka itu ke Malaysia untuk kebutuhan pokok. Sekarang jalan dibangun, infrastruktur dibangun, pusat dunia bidang usaha dibangun. Perbatasan menjadi etalase Indonesia,” tutur Darmawan.
Terakhir, lanjut Darmawan, pada tengah Covid, banyak negara ambruk. Namun Indonesia bukan cuma survive, tetapi mampu bangkit tambahan cepat. Menurutnya, itu semua lantaran Indonesia sudah punya fondasi, yaitu infrastruktur yang digunakan hal tersebut kokoh.
“Indonesia punya pemimpin yang dimaksud digunakan kuat, mampu membangun semangat kebersamaan, mampu memetakan mimpi bersama. Kalau di tempat area tempat lain, pandemi jadi titik balik. Di Indonesia, ini menjadi momentum. Banyak pengamat memprediksi 20 tahun dari sekarang, Indonesia akan menjadi kekuatan dunia bidang usaha dunia, Bukan 20 besar, bukan 10 besar, Tetapi Indonesia 4 besar sektor kegiatan ekonomi dunia,” kata Darmawan.
Keberhasilan-keberhasilan hal itu yang dimaksud menyebabkan banyak pemimpin-pemimpin negara lain, tokoh, sektor privat, juga non-governmental organization (NGO) dari seluruh penjuru dunia ingin mendalami kepemimpinan Presiden Jokowi dalam membangun fondasi nasional yang tersebut digunakan kokoh lalu mewujudkan mimpi rakyat Indonesia.
Sehingga tidaklah hanya saja sekali diterjemahkan dalam Bahasa Inggris serta Korea, saat ini buku biografi itu juga sedang dalam proses penerbitan untuk versi Bahasa Arab, Spanyol, Swahili juga Jepang, dikarenakan tingginya animo warga dalam Afrika, Timur Tengah kemudian Asia lainnya.
Darmawan berharap launching ini akhirnya bukan sekedar penerjemahan dalam bahasa lain. Tetapi dapat menjadi dorongan untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara pada dalam dunia. Bukan belaka secara diplomatik, tetapi juga hubungan yang dimaksud mana sangat sangat jauh lebih lanjut tinggi produktif, seperti kerja identik ekonomi, teknologi, SDM, investasi, serta sebagainya.
Buku biografi “Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia” versi Bahasa Indonesia ini mulai ditulis sejak Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga periode pertama menjadi Presiden Indonesia tahun 2014 – 2019. Buku ini kemudian diterbitkan pada 24 Agustus 2020. Terjemahan buku ke dalam bahasa Korea dijalankan oleh Associate Vice President Director Indonesia Centre Busan University of Foreign Studies, Prof. Yeokyum Kim.
Sumber: CNN Indonesia