AKTOR Hollywood Bradley Cooper tengah menghadapi reaksi keras atas penggunaan hidung prostetik kala berperan sebagai komposer dan konduktor ternama, Leonard Bernstein, dalam film Maestro.
Film bergenre roman-biografi yang ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Cooper ini menceritakan kisah Bernstein, sosok yang terkenal atas karyanya membuat musik untuk West Side Story, dengan fokus pada hubungan romantisnya dengan Felicia Montealegre.
Setelah Netflix merilis trailer untuk film tersebut pada Selasa (15/8), para advokat dan pengguna media sosial dengan cepat menyadari perubahan penampilan Cooper, dengan beberapa orang menyebut penggunaan hidung prostetik sebagai bentuk gerakan antisemit.
“Hollywood merekrut Bradley Cooper, seorang non-Yahudi untuk memerankan tokoh legendaris berdarah Yahudi, Leonard Bernstein dan menempelkan ‘hidung prostetik’ stereoripikal Yahudi yang menjijikkan padanya,” kata StopAntisemitism, sebuah organisasi yang bertujuan untuk melawan antisemitisme di X atau Twitter.
Baca juga:
Greta Gerwig Jadi Sutradara Perempuan Berpendapatan Terbesar berkat Film ‘Barbie’
“Baru saja melihat gambar Leonard Bernstein yang asli…. hidung prostetik antisemit yang besar pada Bradley Cooper jelas tidak diperlukan,” tulis komentar lain seperti dilaporkan NBC.
Beberapa pengguna media sosial mengatakan film itu adalah kasus yang jelas dari ‘Jewface’, sebuah istilah yang digunakan untuk mengkarakterisasi penggambaran orang Yahudi yang stereotipikal atau tidak autentik.
Namun, meski dihujani kritik, anak-anak dari Bernstein mengeluarkan pernyataan untuk membela Cooper, mengatakan bahwa Cooper turut melibatkan mereka dalam perjalanan untuk memerankan Bernstein, yang meninggal pada 1990 dan kesalahpahaman itu menghancurkan hati mereka.
Baca juga:
Serial ‘Suits’ Sangat Populer, Penulisnya Dibayar Rendah
“Benar bahwa Leonard Bernstein memiliki hidung yang bagus dan besar,” kata pihak keluarga lewat sebuah pernyataan.
“Bradley memilih menggunakan riasan untuk memperkuat kemiripannya, dan kami baik-baik saja dengan itu. Kami juga yakin bahwa ayah kami juga akan baik-baik saja dengan itu. Setiap saat selama pembuatan film ini, kami dapat merasakan rasa hormat yang mendalam dan ya, cinta yang dibawa Bradley ke penggambaran Leonard Bernstein dan istrinya, ibu kami Felicia,” sambung pernyataan itu.
Adapun penggambaran orang Yahudi dalam budaya populer telah dikritik karena The Merchant of Venice karya Shakespeare dan Oliver Twist karya Charles Dickens.
Insiden antisemit di AS telah mencapai rekor tertinggi, menurut Anti-Defamation League (ADL). Pada 2022, ADL mencatat 3.697 laporan insiden antisemit di seluruh AS, yang dikatakan sebagai rekor terbanyak sejak mulai melacak insiden antisemit pada 1979.
Maestro akan ditayangkan perdana secara global di Festival Film Venesia pada September 2023, dan diharapkan akan dirilis secara terbatas di bioskop pada 22 November sebelum diputar di Netflix pada 20 Desember. (dsh)
Baca juga:
‘Heart of Stone’ Trending di Netflix, Baca Dulu nih Sinopsisnya