Basarah: Jokowi Sosok Presiden yang Dapat Amanah Spiritual dari Bung Karno

MerahPutih.com – Angka Joko Widodo (Jokowi) akan mendapat mandat spiritual untuk melanjutkan kepemimpinan Proklamator RI Ir Sukarno atau Bung Karno.

Informasi tersebut disampaikan oleh Presiden DPP PDIP Ahmad Basarah saat memberikan sambutan pada Haul Bung Karno ke-53 yang digelar di Masjid At-Taufiq, Jakarta Selatan, Rabu (21/6).

Baca juga

PDIP memberikan pelayanan kesehatan gratis di Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati

Awalnya, Wakil Presiden MPR RI itu menyebut Bung Karno secara fisik telah meninggalkan dunia 53 tahun lalu.

Namun, kata dia, jasa Bung Karno untuk Indonesia akan tetap dikenang. Termasuk, pemikiran Presiden pertama Republik Indonesia yang terus direvisi oleh semua pihak.

“Bung Karno adalah sosok legendaris yang tak lekang oleh waktu dalam sejarah. Beliau wafat 53 tahun yang lalu, namun namanya terus disebut-sebut hingga saat ini. Banyak ilmuwan sejarah, akademisi yang terus mengulang, menulis buku-buku sejarah tentang Bung Karno,” ujar Basarah.

Ia kemudian mencontohkan pemikiran Bung Karno yang tak lekang oleh waktu, seperti menetapkan pidato pria kelahiran Jawa Timur itu sebagai dokumen sejarah UNESCO.

Baca juga:  Nissan Indonesia Pastikan Tiga Produknya Aman Dari Penarikan Kembali

“Beberapa hari lalu, UNESCO menyatakan pidato Bung Karno yang sangat modern pada sidang PBB 31 Oktober 1960 ditetapkan sebagai dokumen sejarah,” ujarnya.


Baca juga

Megawati mendorong pemanfaatan teknologi untuk mengelola ekosistem laut

Basarah mengatakan, dunia sangat mengagumi Bung Karno dan pemikirannya. Menurutnya, Bung Karno bukan hanya pemimpin bangsa Indonesia, tapi pemimpin dunia.

Nama Bung Karno, kata Basarah, sudah diabadikan di negara lain. Di Mesir, ada nama jalan Ahmed Soekarno. Orang Mesir dikatakan menghormati jasa Bung Karno karena beliaulah yang menginspirasi kemerdekaan rakyat Mesir.

“Bung Karno juga berjasa menyelamatkan Universitas Al-Azhar di Kairo dari upaya pembubarannya saat itu oleh Presiden Mesir Jamal Abdul Naser. Bung Karno berpesan kepada Presiden Jamal Abdul Naser karena ketika menjadi sahabat dan pengurus Bung Karno, beliau tidak membubarkan Al-Azhar, Kairo tidak bubar”, jelasnya.

Basarah kemudian mengenang Haul Bung Karno ke-53 yang digelar PDIP karena merupakan tradisi di Indonesia yang erat kaitannya dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Baca juga:  Kabar Gembira, 10X Draw Pertama Dijamin Dapat Skin Gojo Satoru

“Bung Karno adalah gambaran Muhammadiyah. Beliau pernah menjadi ketua majelis Muhammadiyah di Bengkulu dari tahun 1938 sampai 1942, namun meskipun beliau adalah gambaran Muhammadiyah, warga Nahdlatul Ulama menghormati Bung Karno,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Basarah juga menyinggung peringatan wafatnya Bung Karno yang identik dengan tanggal lahir Presiden ke-7 Republik Indonesia, Jokowi, pada 21 Juni lalu.

Menurut dia, hari itu juga menjadi pertanda bahwa Jokowi secara spiritual mendapat restu dari Bung Karno untuk memimpin Indonesia.

“Kelahiran Pak Jokowi pada tanggal wafatnya Bung Karno, baik pada 21 Juni, seolah menandakan bahwa Pak Jokowi adalah seorang presiden yang diberi amanat spiritual untuk meneruskan kepemimpinan Bung Karno,” katanya.

Basarah pun berharap ke depannya sosok Presiden ke-8 RI ini mendapat dukungan spiritual yang sama untuk memimpin bangsa mulai sekarang.

“Kami berharap presiden ke-8 RI ini juga menjadi bagian dari melanjutkan amanat kerohanian presiden-presiden kita sebelumnya,” tutup Basarah. (Lb)


Baca juga

Bung Karno memanggil pemimpin Islam pertama yang membacakan Al Quran di PBB



Source link