Pangandaran – Di tengah pandemi Covid-19, komunitas 234 Solidarity Community (SC) Regwil Pangandaran lakukan bakti sosial (baksos) di Desa Jangraga, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran.
Baksos dilakukan sebagai upaya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Seperti diantaranya melakukan pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik Dede Hasidin, warga Desa Jangraga Kecamatan Mangunjaya.
Selama ini, ujar dia, kondisi rumah yang ditempatinya memprihatinkan dan membuatnya selalu dihantui kekhawatiran.
“Alhamdulilah berkat bantuan Regwil 234 SC Pangandaran, para simpatisan, pemerintah kecamatan juga desa, rumah saya berubah dan layak di tempati,” ucap Dia.
Di lokasi berbeda Ketua 234 SC regwil Pangandaran Tushendar. SE menyampaikan, sesuai namanya 234 SC ini bergerak di bidang sosial, seni, budaya, bidang olahraga, dan bidang kepemudaan lainnya.
“Kita utamakan bergerak di bidang sosial atau kegiatan lain yang berkaitan dengan sisi kemanusiaan lainnya sesuai dengan misi 234 SC, ” ucapnya, di Sekretariat 234 SC Pangandaran, Selasa (26/1/2020).
Selain di Mangunjaya, lanjut Dia, kegiatan serupa juga lakukan di tempat lainnya di wilayah Kabupaten Pangandaran.
Menurutnya, bahwa untuk kegiatan baksos itu sudah menjadi agenda rutin setiap bulan.
“Apalagi melihat kondisi rumah warga yang hampir runtuh, meskipun alakadarnya yang terpenting nyaman dan pemilik rumah bisa beristirahat dengan tenang,” ucapnya.
Tushendar menjelaskan, anggota 234 SC di Pangandaran lumayan banyak. Selain itu anggotanya tersebar di Indonesia, bahkan di luar negeri. Maka saat ada kegiatan yang memerlukan anggaran tidak terlalu sulit, karena relasi di 234 SC sudah tentu ada dan mulai berkembang.
“Sekupnya sudah Internasional, seperti di Belanda, Jerman dan Thailand itu sudah ada, karena basic kita adalah bratherhood (persaudaraan),” kata Tushendar.
Lebih jauh dijelaskan, 234 SC awalnya dibentuk oleh Ketua Pemuda Pancasila (PP), Yapto. Dulu SC ini disebut Suryo Sumarno Clan, yaitu Ayahanda Yapto ketua Pemuda Pancasila (PP) sekarang.
“Jadi secara historis, 234 SC dan PP masih satu keluarga besar. Dalam artian 234 SC dibentuk oleh keluarganya Bapak Yapto,” ucapnya.
Organisasi ini, terus berkembang di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Barat di bagian selatan yang jumlahnya sekitar 22 regwil (sekelas pengurus kabupaten).
“Selain itu, tujuan Kita berperan disini untuk menjadi sebuah stimulus, untuk rangsangan kepada semua pihak termasuk Pemerintah, untu masyarakat yang tidak mampu,” kata Tushendar.***