Tim ahli di dalam Organisasi Penelitian Luar Angkasa India () tengah berupaya membangunkan wahana pendarat kemudian penjelajah Bulan dari misi usai cuaca yang tersebut sangat dingin di area satelit Bumi itu selama dua minggu.
Chandrayaan-3 merupakan misi antariksa India yang mana sukses mendarat dengan selamat pada kutub selatan Bulan. Misi ini terdiri dari dua wahana, yakni pendarat Bulan Vikram dan juga penjelajah Pragyan.
Dalam sebuah unggahan di tempat Twitter pada Jumat (22/9), ISRO mengungkap tengah melakukan upaya “untuk menjalin komunikasi dengan pendarat Vikram dan juga penjelajah Pragyan untuk menegaskan kondisi bangun mereka.”
Setelah upaya lebih lanjut lanjut untuk membangunkan penjelajah juga pendarat pada hari Senin (25 September), para insinyur masih belum mendapat kabar dari duo wahana buatan manusia pertama yang digunakan mendarat pada wilayah kutub selatan Bulan itu.
“Upaya untuk menjalin kontak akan terus berlanjut,” kata ISRO dalam unggahannya.
Namun, pejabat misi ISRO mengatakan kepada BBC pada Senin (25/9), kesempatan untuk membangunkan keduanya “semakin meredup seiring berjalannya waktu.”
“Pendarat kemudian penjelajah mempunyai begitu banyak komponen yang mungkin tak dapat bertahan dalam suhu dingin di dalam Bulan,” kata mantan Direktur ISRO AS Kiran Kumar.
Ia menambahkan suhu dalam dekat kutub selatan Bulan turun hingga -200 derajat Celsius hingga -250. derajat Celsius pada malam hari.
“Kecuali pemancar di dalam pendarat menyala, kita bukan punya konektivitas. Ia harus memberi tahu kita dirinya masih hidup. Bahkan, jika semua sub-sistem lain berfungsi, kita tidaklah punya cara untuk mengetahuinya,” tutur Kumar.
Juru bicara ISRO menambahkan upaya untuk menghubungi pendarat juga penjelajah terus dilakukan.
Sempat dimatikan
Chandrayaan-3 mendarat di tempat dekat kutub selatan bulan pada 23 Agustus, menjadikan India negara keempat dalam sejarah yang dimaksud melakukan pendaratan dalam bulan, setelah AS, Rusia, lalu China.
Dalam dua minggu berikutnya, dikutipd dari LiveScience, Pragyan menjelajahi lokasi pendaratan, mengirimkan gambar kembali ke Bumi. Sementara, Vikram melakukan serangkaian eksperimen ilmiah termasuk mengukur suhu lapisan atas regolit Bulan.
Wahana ini juga menganalisis komposisi kimia debu bulan kemudian menemukan jejak belerang, yang digunakan mungkin menyimpan petunjuk aktivitas gunung berapi pada masa lalu.
Penjelajah Pragyan ditidurkan pada 2 September, ketika semua instrumennya dimatikan. Pendarat Vikram mengikutinya dua hari kemudian.
Misi hal tersebut menyelesaikan tujuan utamanya. Namun, ISRO berharap kedua pesawat ruang angkasa yang disebut mampu bertahan pada malam Bulan yang digunakan sangat dingin.
Chandrayaan-3 adalah upaya kedua India untuk mendarat di dalam bulan. Pendahulu misi tersebut, Chandrayaan-2, jatuh pada tahun 2019 dikarenakan kesalahan perangkat lunak. Namun, pengorbit Chandrayaan-2 masih mempelajari bulan dari orbit bulan.
Sumber: CNN Indonesia